Ilustration |
Seringkali kita tidak menyadari, bahwa kebiasaan menjadi faktor
penting sukses atau tidaknya seseorang. Kebiasaan lahir dari pola pikir, yang
kemudian tertuang dalam perilaku. Dalam lingkup yang lebih luas, kebiasaan bisa
membentuk budaya sebuah masyarakat.
Dalam bukunya Culture Matters, Samuel Huntington menyebut bahwa
secara umum, budaya bisa didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan,
gagasan, atau ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi
sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan
bertingkah laku.
Dalam konteks Negara, budaya merupakan sebuah penentu penting
bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, karena budaya adalah pembentuk pola
pikir warganya.
Pola perilaku manusia dalam masyarakat sangat ditentukan oleh
kebudayaannya. Samuel Huntington menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya
mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia.
Contoh yang paling populer adalah perbandingan antara Korea
Selatan dan Ghana. Jadi, ceritanya gini, di tahun 1960-an Ghana dan Korea
Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun
kemudian, Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami
kemajuan apapun.
Saat ini GNP perkapita Ghana hanya seperlimabelas dari GNP Korea
Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea Selatan memiliki nilai – nilai
budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, ataupun disiplin, yang tidak
dimiliki oleh masyarakat Ghana.
So, kesimpulannya, kalau misalnya Negara kita sampai sekarang
belum jadi Negara yang maju, bisa jadi itu juga akibat kebiasan kebiasan jelek
yang masih kita teruskan sampai sekarang.
0 komentar:
Post a Comment