Hampir selama hidupnya, hidup Pam Lontos dikendalikan oleh
kata-kata negatif dari orang lain. Ketika masih dalam usia pertumbuhan
orangtuanya sering melarangnya melakukan hal-hal yang beresiko. Seperti
misalnya: “Jangan ke pantai, nanti bisa tenggelam” atau “Jangan berbelanja ke
pusat kota, terlalu berbahaya.” Bahkan, ketika sudah menikahpun, suaminya
menyuruh dia untuk berhenti belajar psikologi dan beralih belajar menjadi guru.
Padahal, sebenarnya dia lebih menyukai bidang psikologi. Akhirnya, dia pindah
kuliah juga ke bidang pengajaran. Meskipun setelah 3 tahun kemudian, Pam
memilih keluar dari situ dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.
Harapannya, hal itu akan membuat hidupannya lebih bermakna.
Alhasil, Pam Lontos menghabiskan hari-harinya di sebuah rumah
yang nyaman dengan dua anaknya dan seorang suami yang karirnya sukses. Akan
tetapi anehnya, hal itu tidak membuatnya bahagia. Dia justru merasa dirinya
kosong secara emosional, tidak berguna dan tidak memberikan kontribusi apapun.
Semakin lama perasaan itu semakin menjadi-jadi dan dia semakin merasa tertekan
dan depresi.
Banyak cara yang dipilih orang untuk menghadapi depresinya, dari
mulai mengkonsumsi obat-obatan sampai lari ke minuman keras. Sedangkan Pam
Lontos memilih untuk banyak-banyak tidur. Dia hanya bangun ketika mengantar
anak-anak ke sekolah, lalu kembali ke rumah untuk tidur dengan pulas. Dengan
demikian dia setidaknya bisa melupakan segala masalahnya. Pada waktu Pam
berusia 34 tahun, dia tidur selama 18 jam perhari dan berat badannya naik
menjadi sekitar 181 kg. Saat itu, depresinya sudah sedemikian parah. Harga
diri, kepercayaan diri, dan alasannya untuk hidup, telah sirna. Setiap kali dia
berada dalam kondisi terjada tidak tidur, dia selalu mempertimbangkan untuk
bunuh diri.
Hingga suatu hari, sebuah kesadaran muncul. Jika seseorang
berada dalam posisi ‘hidup segan, matipun tak mau.’ maka, satu-satunya pilihan
yang tersisa adalah: berubah! Maka, langkah pertama yang diambil Pam Lontos
adalah bergabung dengan sebuah klub kesehatan agar berat badannya tidak terus
naik. Memang, keputusan yang diambil Pam itu tampak seolah sebuah langkah
kecil, tapi begitu dia berjalan melewati pintu klub kesehatan, itu artinya dia
tengah memasuki suatu kehidupan yang baru. Dimana pada saat itulah, dia bertemu
dengan Jim, pemilik klub. Jim ini orang yang energik dan selalu bersikap
positif. Tak heran, ketika Pam sempat menunjukkan keragu-raguannya, tanpa segan
Jim membagi filosofi positifnya. Dia bilang ke Pam Lontos, “Jangan berkata
bahwa anda tidak bisa melakukan sesuatu, sebelum anda benar-benar mencobanya!”
Nah, kata-kata itulah yang kemudian menjadi pegangan Pam dalam menjalani hidup.
Ketika berat badan Pam berangsur-angsur mulai turun, bersamaan
dengan itu juga rasa takut dan keragu-raguannya juga mulai hilang. Setelah
beberapa bulan, dia menjadi cukup berani untuk bertanya pada dirinya sendiri,
“Apa yang ingin saya lakukan?” Sebuah pertanyaan yang selama ini tidak berani
dia tanyakan pada dirinya sendiri. Ketika pertanyaan itu muncul, ingatan masa
remajanya kembali muncul. Saat remaja dulu, dia pernah menjual sepatu untuk
membantu keluarganya. Kenapa tidak dicoba sekarang? Begitu pikirnya. Dengan
menggeluti bidang penjualan, barangkali dia bisa menyumbangkan sesuatu. Dan
karena dia mengalami kemajuan pesat bersama klub kesehatan milik Jim, maka Pam
Lontos berpikir untuk memulainya dari sana.
Mulailah dia menemui Jim. Dia sadar, kalau tidak punya
pengalaman dalam menjual kartu keanggotaan klub. Tapi dia cukup percaya diri
untuk meminta pekerjaan itu dari Jim. Jim yang selalu bersikap positif itu,
akhirnya memberikan pekerjaan. Dan dalam waktu yang sangat singkat, Pam
berhasil mewujudkan keingannya. Semenjak itulah kepercayaan dirinya menjadi
meningkat pesat.
Singkat cerita, setelah memasarkan kartu keanggotaan klub
kesehatan, Pam kemudian beralih pekerjaan ke salah satu stasiun radio yang saat
itu sedang membutuhkan tenaga pemasaran. Di perusahaan itu karirnyapun melesat
dengan cepat. Setelah AE, dia naik posisi sebagai manajer penjualan. 2 tahun
kemudian, dia dipromosikan menjadi wakil presiden penjualan. Ini luar biasa!
Karena berarti dia melompati 2 level posisi sekaligus. Seharusnya, manajer
penjualan dia ada di posisi general manager.
4 tahun yang penuh keberhasilan di stasiun radio itu, tidak membuat Pam menetap. Dia memilih resign untuk memulai sesuatu yang baru lagi. Apa kira-kira bidang baru yang dipilih Pam? Pada akhirnya, kita mengenal Pam Lontoh sebagai pembicara motivasional, penulis dan konsultan penjualan dan pemasaran yang menginspirasi banyak orang. Kalau ada orang yang menyangsikan bahwa kita bisa mewujudkan impian kita, maka Pam Lontoh akan selalu menyarankan, “Anda tatap mata mereka dan katakan ke mereka: ‘Jangan katakan kepada saya bahwa ini mustahil diwujudkan, sebelum saya melakukannya.”
4 tahun yang penuh keberhasilan di stasiun radio itu, tidak membuat Pam menetap. Dia memilih resign untuk memulai sesuatu yang baru lagi. Apa kira-kira bidang baru yang dipilih Pam? Pada akhirnya, kita mengenal Pam Lontoh sebagai pembicara motivasional, penulis dan konsultan penjualan dan pemasaran yang menginspirasi banyak orang. Kalau ada orang yang menyangsikan bahwa kita bisa mewujudkan impian kita, maka Pam Lontoh akan selalu menyarankan, “Anda tatap mata mereka dan katakan ke mereka: ‘Jangan katakan kepada saya bahwa ini mustahil diwujudkan, sebelum saya melakukannya.”
0 komentar:
Post a Comment