Wacana Keilmuan dan Keislaman

Thursday, June 23, 2011



Wujud – wujud peradaban itu sendiri ada 5, beberapa diantaranya ada nilai, moral, norma, etika, dan estetika. Dari masing – masing wujud peradaban tersebut akan diulas secara jelas dalam pembahasan sebagai berikut ini:
  1. Nilai
         Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka.
Sifat – sifat nilai menurut bambang daroeso (1986) adalah sebagai berikut:
    • Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah obyek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu.
    • Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita – cita, dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen). Misalnya, nilai keadila. Semua orang berharap untuk mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
    • Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
Berdasarkan klasifikasi diatas, kita dapat memberikan contoh dalam kehidupan. Jika seorang siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia keliru dalam menjawab, kita katakan salah. Kita tidak bisa mengatakan siswa itu buruk karena jawabannya salah. Buruk adalah nilai moral sehingga bukan pada tempatnya mengatakan demikian. Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai. Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut:
  1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia.
  2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktvitas.
  3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi:
      • Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
      • Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsure perasaan (emotion) manusia.
      • Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsure kehendak (karsa will) manusia.
      • Nilai religious yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.

2. Moral
          Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mores ini mempunyai sinonim mos, moris, manner more atau manners, morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak (bahasa arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Contoh nilai adalah keindahan, keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keagungan, dan sebagainya. Dalam kehidupan ini banyak sekali nilai yang melingkupi kita. Nilai beraga dapat diklasifikasikan kedalam macam atau jenis-jenis nilai. Prof. Drs. Notonegoro, S.H. menyatakan nilai terdiri dari;
  1. Nilai materiil, yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
  2. Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan.
        Dari beberapa pendapat di atas, istilah moral dapat dipersamakan dengan istilah etika, etik, akhlak, kesusilaan, dan budi pekerti. Dalam hubungannya dengan nilai, moral adalah bagian dari nilai, yaitu nilai moral. Tidak semua nilai adalah nilai moral. Nilai moral berkaitan dengan perilaku manusia (human) tentang hal baik dan buruk. Dalam filsafat nilai secara sederhana dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu;
    • Nilai logika, yaitu nilai tentang benar salah.
    • Nilai etika, yaitu nilai tentang baik buruk.
    • Nilai estetika, yaitu nilai tentang indah jelek.
           Nilai etik atau etika adalah nilai tentang baik buruk yang berkaitan dengan perilaku manusia. Jadi, kalau kita mengatakan etika orang itu buruk, bukan berarti wajahnya buruk, tetapi menunjuk perilaku orang itu yang buruk. Nilai etika adalah nilai norma. Jadi, moral yang dimaksud adalah nilai moral sebagai bagian dari nilai.
3. Norma
    Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa factor, diantaranya adalah factor pendidikan, ekonomi dan lain-lain. 
Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu;
    • Norma agama, Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya.
    • Norma kesusilaan, Norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilaan.
    • Norma kesopanan, Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
    • Norma kebiasaan (habit), Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
    • Norma hokum, Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (Negara). Sangsi norma hokum bersifat mengikat dan memaksa.
4. Etika
        Etika (etimologi), berasal dari bahasa yunani adalah “ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian system nilai yang berlaku.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah akhlak (arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata yunani “ETHOS” yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli sebagai berkut;
  1. Drs, O.P. SIMORANGKIR, Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  2. Drs. Sidi Gajalba, Dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentuka oleh akal.
  3. Drs. H. Burhanudin salam, Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Filsuf aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, diantaranya adalah:
  1. Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
  2. Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk”suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya antara lain;
    • Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (the principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
    • Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (the rules of conduct, recognize in respect to a particular class of a human action)
    • Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (the science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Termasuk didalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika, yaitu:
  1. Etika Deskriptif, Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpan nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
  2. Etika Normatif, Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimilki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia. Jadi etika normative merupakan norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat
5. Estetika
     Estetika (sthetics 忙 juga dieja atau estetika) adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan sifat keindahan seni, rasa, penciptaan dan apresiasi terhadap keindahan. Sedangkan etimologi itu sendiri berasal dari bahasa yunani (aisthetikos, yang berarti “estetis, sensitive, makhluk”). Istilah estetika adalah disesuaikan dan diciptakan dengan makna baru dalam bentuk jerman sthetik (ejaan modern sthetik) oleh Alexander Baumgarten pada tahun 1735. 
      Kata estetika berasal dari kata yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya munro mengatakan bahwa estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan, seperti asosiasi, pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupunh daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatnya.
4:24 PM   Posted by My Science in with 2 comments

2 comments:

Search