Wacana Keilmuan dan Keislaman

Tuesday, October 27, 2015



Trend pakaian muslim dan muslimah tampak semakin marak, tidak hanya dalam pertemuan-pertemuan khusus yang bernuansa religius, misalnya pengajian, melainkan juga dalam acara ulang tahun, pernikahan, arisan, dan acara resepsi lainnya. Remaja muslim, pelajar, mahasiswa, ibu-ibu dan bapak-bapak dengan suka ria dan percaya diri memakainya dalam setiap kali menghadiri acara desain, mode dan warna kain yang harmonis.
Di pagi hari kalau kita berada di pinggir jalan, kita saksikan hilir mudiknya para pelajar dan mahasiswa berangkat ke sekolah, serta pegawai berangkat ke kantor tempat kerjanya, dengan menggunakan pakaian muslim ataupun muslimah. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang sudah memberikan apresiasi terhadap karyawan-karyawati, khususnya bagi karyawati untuk memakai busana muslimah dalam bekerja, sehingga setiap pergantian jam kerja perusahaan mudah menemukan karyawati yang memakai busana muslimah. Begitu juga di instansi pemerintah , menunjukkan hal yang sama.
Perkembangan jumlah pemakai busana muslimah di kampus-kampus, baik negeri maupun swasta juga menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Hal ini dapat dijumpai di ruang kelas, perpustakaan, kantin, dan dijalan disekitar kampus. Dari tahun ke tahun jumlah jumlah mahasiswa yang memakai busana muslimah semakin meningkat. Tidak hanya mahasiswi, ternyata dosen dan karyawati juga menunjukkan hal yang sama. Namun kadang masih ada yang dalam berpakaian belum memenuhi standar syar’i, misalnya:
  • ·         Pakaian yang dikenakan sangat ketat sehingga lekuk-lekuk tubuhnya kelihatan.
  • ·         Bahan (kain)nya tembus pandang (transparan)
  • ·         Bajunya dimasukkan ke celana panjang atau pakaian bawahan.
  • ·         Bajunya hanya sampai di atas pantat, dan lain sebagainya.

Melihat tidak terpenuhinya standar berpakaian yang sesuai dengan syariat agama islam, maka perlu disusun tuntunan dalam berpakaian yang sesuai dengan syariat agama. Semua itu dengan maksud supaya dalam berislam (menyerahkan diri kepada Allah) tidak setengah-setengah, melainkan keseluruhan. Hal ini selaras dengan firma allah berikut ini:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu” 
(Q.S. Al-Baqoroh 208)

Semakin banyaknya wanita memakai busana muslimah, menandakan ada kesadaran beragama yang meningkat. Ajaran-ajaran agama dipercaya mampu membawa umatnya ke arah yang lebih baik, dan diyakini bahwa berbusana muslimah merupakan bentuk ibadah, karena melaksanakan perintah Allah.
Semua perintah allah apabila dilaksanakan sepenu hati akan membawa kebaikan bagi yang melaksanakan maupun lingkungan sosialnya. Munculnya pelecehan terhadap wanita, antara lain disebabkan wanita idak melaksanakan perintah Allah dalam hal berpakaian, terlalu murah menjual auratnya untuk dilihat laki-laki.

Berbusana muslimah juga bentuk pengalaman akhlak terhadap dirinya sendiri, menghargai dan menghormati harkat dan martabat dirinya sendiri sebagai manusia yang berbudaya. Kita diingatkan dengan pepatah jawa, “ajining diri soko lati, ajining raga saka busana” (berharga dan terhormatnya seseorang terletak pada lidahnya, serta berharga dan terhormatnya badan jasmani terletak pada pakaian yang dikenakan).

2:28 PM   Posted by My Science in with No comments

0 komentar:

Post a Comment

Search