Di pagi hari kalau kita berada di pinggir jalan, kita saksikan hilir mudiknya para pelajar dan mahasiswa berangkat ke sekolah, serta pegawai berangkat ke kantor tempat kerjanya, dengan menggunakan pakaian muslim ataupun muslimah. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang sudah memberikan apresiasi terhadap karyawan-karyawati, khususnya bagi karyawati untuk memakai busana muslimah dalam bekerja, sehingga setiap pergantian jam kerja perusahaan mudah menemukan karyawati yang memakai busana muslimah. Begitu juga di instansi pemerintah , menunjukkan hal yang sama.
Perkembangan
jumlah pemakai busana muslimah di kampus-kampus, baik negeri maupun swasta juga
menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Hal ini dapat dijumpai di ruang kelas,
perpustakaan, kantin, dan dijalan disekitar kampus. Dari tahun ke tahun jumlah
jumlah mahasiswa yang memakai busana muslimah semakin meningkat. Tidak hanya
mahasiswi, ternyata dosen dan karyawati juga menunjukkan hal yang sama. Namun
kadang masih ada yang dalam berpakaian belum memenuhi standar syar’i, misalnya:
- · Pakaian yang dikenakan sangat ketat sehingga lekuk-lekuk tubuhnya kelihatan.
- · Bahan (kain)nya tembus pandang (transparan)
- · Bajunya dimasukkan ke celana panjang atau pakaian bawahan.
- · Bajunya hanya sampai di atas pantat, dan lain sebagainya.
Melihat
tidak terpenuhinya standar berpakaian yang sesuai dengan syariat agama islam,
maka perlu disusun tuntunan dalam berpakaian yang sesuai dengan syariat agama.
Semua itu dengan maksud supaya dalam berislam (menyerahkan diri kepada Allah)
tidak setengah-setengah, melainkan keseluruhan. Hal ini selaras dengan firma
allah berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”
(Q.S. Al-Baqoroh 208)
Semakin
banyaknya wanita memakai busana muslimah, menandakan ada kesadaran beragama
yang meningkat. Ajaran-ajaran agama dipercaya mampu membawa umatnya ke arah
yang lebih baik, dan diyakini bahwa berbusana muslimah merupakan bentuk ibadah,
karena melaksanakan perintah Allah.
Semua
perintah allah apabila dilaksanakan sepenu hati akan membawa kebaikan bagi yang
melaksanakan maupun lingkungan sosialnya. Munculnya pelecehan terhadap wanita,
antara lain disebabkan wanita idak melaksanakan perintah Allah dalam hal
berpakaian, terlalu murah menjual auratnya untuk dilihat laki-laki.
Berbusana
muslimah juga bentuk pengalaman akhlak terhadap dirinya sendiri, menghargai dan
menghormati harkat dan martabat dirinya sendiri sebagai manusia yang berbudaya.
Kita diingatkan dengan pepatah jawa, “ajining diri soko lati, ajining raga saka
busana” (berharga dan terhormatnya seseorang terletak pada lidahnya, serta
berharga dan terhormatnya badan jasmani terletak pada pakaian yang dikenakan).
0 komentar:
Post a Comment