Wacana Keilmuan dan Keislaman

Sunday, February 12, 2017



Hadeeehhh..!! Lama lama emosi juga ngeliat perilaku para anggota dewan kita. Bukannya focus kerja buat rakyat, eh malah pada berantem di sidang, sibuk membela kepentingan golongan dan partainya. Entah gak sadar atau pura pura lupa, kalau mereka itu bisa duduk di parlemen, menikmati gaji tinggi plus fasilitas mewah itu karena dipilih rakyat. Sudah semestinya mereka kerja buat kepentingan rakyat dong..!!
Tapi, yaa gak semua anggota dewan kita keblinger kayak gitu siiihh. Masih ada kok yang bisa memegang amanah. Masih ada yang benar benar menjadi penyambung lidah rakyat. Bahkan, beberapa dari mereka mampu bertransformasi menjadi manusia rahmat. Kehadiran mereka selalu membawa kebaikan bagi orang orang di sekitarnya.
Emang gak gampang jadi manusia rahmat. Butuh pemahaman spiritualitas yang super tinggi..hehehe. Mereka, para manusia rahmat ini biasanya memiliki pemahaman tentang hidup yang tanpa batas.
Salah satu contohnya adalah Konnosuke Matsushita, pendiri sekaligus pemimpin Matsushita Electric Industrial,sebuah perusahaan elektronik yang sempat mengalami puncak kejayaannya sebagai bisnis paling sukses dengan penjualan 49, 5 miliar dolar di tahun 1994.
Dulu, saat masa resesi dunia di tahun 1929, pertumbuhan ekonomi Jepang anjlok, GNP dan daya beli masyarakat turun drastis. Dunia bisnis panik. Di Amerika saja, General Motors yang saat itu memiliki hampir 93 ribu pekerja, terpaksa mem-PHK separonya. Tapi tidak Matsushita. Ia mampu melakukan terobosan yang sangat manusiawi di masa depresi itu.
Di depan ribuan karyawannya, dengan berani dia bilang gini,”Kita pangkas separuh biaya produksi, tapi jangan ada satupun pegawai yang dipecat..!!”. Matsushita kemudian membekali para karyawan produksinya dengan skill menjual. Jadilah mereka laskar penjual Matsushita Electric Industrial door to door. Cara ini pun terbukti ampuh. Matsushita Electric Industrial bukan hanya mampu survive di tengah masa depresi, tapi mereka menjelma menjadi salah satu raksasa bisnis yang paling bersinar di Asia waktu itu.
Ya, Konnosuke Matsushita berhasil membangun dirinya melewati ambang batas pengusaha yang umumnya lapar uang menjadi pribadi yang humanis dan sangat peduli pada persoalan kemanusiaan. Bagi Matsushita uang bukan tujuan. Meskipun ia butuh uang, tapi uang bukan segalanya. Baginya uang hanyalah sekedar alat untuk melakukan kebaikan. (Yolly/CRadio)
12:18 PM   Posted by My Science in with No comments

0 komentar:

Post a Comment

Search