Wacana Keilmuan dan Keislaman

Saturday, February 11, 2017



Banyak Muslimah menganggap bahwa rasa sakit adalah segala-gala penderitaan yang sepantasnya terulang terjadi. Rasa sakit ini bagi sebagian kita telah menjadi momok menakutkan setelah kembali mengingatnya. Dalam bukunya "La Tahzan" Aidh Al-Qarni menegaskan dengan cerdas bahwa rasa sakit tidak selamanya tak berharga, sehingga harus selalu dibenci. 

Sebab, mungkin saja rasa sakit itu justru akan mendatangkan kebaikan bagi seseorang. Biasanya, ketulusan sebuah doa muncul tatkala rasa sakit mendera. Demikian pula dengan ketulusan tasbih yang senantiasa terucap saat rasa sakit terasa. Adalah jerih payah dan beban berat saat menuntut ilmulah yang mengantarkan seorang pelajar menjadi ilmuwan terkemuka.

Begitu juga dengan upaya keras seorang penulis telah menghasilkan tulisan yang sangat menarik dan penuh dengan 'ibrah', contoh-contoh dan petunjuk. Lain halnya dengan seorang pelajar yang senang hidup foya-foya, tidak aktif, tak pernah terbelit masalah, dan tidak pula pernah tertimpa musibah. Ia akan selalu menjadi orang yang malas, enggan bergerak, dan mudah putus asa.

Qarni memberi contoh bahwa pola kehidupan yang paling baik adalah kehidupan kaum mukminin generasi awal. Yaitu, mereka yang hidup di masa-masa kerasulan, lahirnya agama, dan diwali masa perutusan. mereka adala orang-orang yang memiliki keimanan yang kokoh, hati yang baik, bahasa yang bersahaja, dan ilmu yang luas. mereka merasakan keras dan pedihnya kehidupan. Mereka pernah merasakan kelaparan, miskin, diusir, disakiti, dan harus rela meninggalkan semua yang dicintai, disiksa, bahkan dibunuh. Dan karena semua itu pula mereka menjadi tanda kesucian, panji kebajikan, dan simbol pengorbanan.

"Yang demikian itu ialah karena mereka ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal salih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala yang berbuat baik." (QS. At-Taubah: 120)

Oleh karena itu, tak usah bersedih bila anda harus bersusah payah, khususnya kaum muslimah, dan tak usah takut dengan beban hidup, sebab mungkin saja bebas hidup itu akan menjadi sebuah kekuatan bagimu serta akan menjadi sebuah kenikmatan pada suatu hari nanti.

9:06 PM   Posted by My Science in with No comments

0 komentar:

Post a Comment

Search